Rebana Biang via 1001indonesia.net
Rebana Biang via 1001indonesia.net
Sekilas Tentang
Rebana Biang merupakan salah satu rebana yang berasal dari Betawi, Jakarta. Di daerah lain, Rebana jenis ini disebut juga dengan rebana Gede, Rebana Salun, Gembyung, dan Terbang Selamet.
Disebut Rebana Biang karena salah satu Rebananya berbentuk besar. Meski bentuknya sama, Rebana Biang terdiri dari empat jenis. Yang paling kecil berdiameter 20cm yang biasa disebut Ketog, yang bergaris tengah 30cm disebut Gendung, yang sedang bergaris tengah 60cm dinamai Kotek dan yang paling besar bergaris tengah 60-80cm dinamai Biang.
Karena bentuknya yang besar, rebana biang dimainkan sambil duduk dengan cara menyanggahnya dengan telapak kaki dan lutut. Bila cara membawakan rebana jenis lain tampak khidmat dan syair-syairnya yang berasal dari bahasa Arab diucapkan dengan tajwid dan makhraj yang bagus, maka kata-kata Arab dalam orkes Rebana Biang diucapkan dengan lidah atau dialek setempat.
Lagu Rebana Biang ada dua macam. Pertama, yang berirama cepat, disebut lagu Arab atau lagu nyalun, seperti Rabbona salun'allohuah, Alpasah, Allah Aisa, Allahu Sailillah dan Hadro Zikir. Kedua, yang berirama lambat, disebut lagu Rebana atau lagu Melayu, antara lain Alfasah, Alaik Soleh, Dul Sayidina, Dul Laila, Yulaela, Sollu Ala Madinil Iman, Anak Ayam Turun Selosin, Sangrai Kacang.
Kebanyakan kelompok Rebana Biang yang lebih dekat dengan kota Jakarta, seperti Rebana Biang Ciganjur, lebih banyak memiliki perbendaharaan lagu-lagu "dzikir" berbahasa Arab atau lagu-lagu berlirik bahasa Betawi, atau bahasa Sunda yang bagi senimannya sendiri kurang dipahami artinya.
Kategori | : | Kesenian Betawi |
Asal Lokasi | : | Betawi, Jakarta |
Sumber Referensi
Buku Seni Pertunjukan Tradisional Betawi oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta