Rebana Maulid via pecintahabibana.wordpress.com
Rebana Maulid via pecintahabibana.wordpress.com
Sekilas Tentang
Rebana Maulid berfungsi sebagai pengiring pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW. Kita maulid yang biasa dibaca Syarafal Anam karya Syaikh Albarzanji dan kitab Addibai karya Abdurrahman Addibai. Tidak seluruh bacaan diiringi rebana hanya bagian tertentu seperti Assalamualaika, Bisyahri, Tanaqqaltu, Wulidalhabibu, Shalla Alaika, Badat Lana, dan Asyrakal. Bagian Asyrakal lebih semangat karena semua hadirin berdiri.
Pembacaan maulid nabi dalam masyarakat Betawi sudah menjadi tradisi dan tidak terbatas pada bulan maulid (Rabiul Awwal) saja. Setiap acara selalu ada pembacaan maulid seperti khitanan, nujuhbulanin, akekah, pernikahan dan sebagainya.
Pukulan Rebana Maulid berbeda dengan pukulan Rebana Ngarak. Nama-nama pukulan Rebana Maulid disebut pukulan jati, pincang sat, pincang olir dan pincang harkat. Dahulu ada seniman Rebana Maulid yang gaya pukulannya khas bernama Sa'dan, tinggal di Kebon Manggis, Matraman. Sa'dan memperoleh inspirasi pukulan rebana dari gemuruh air hujan. Gayanya disebut gaya Sa'dan.
Kategori | : | Kesenian Betawi |
Asal Lokasi | : | Betawi, Jakarta |
Sumber Referensi
Buku Seni Pertunjukan Tradisional Betawi oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta